Terletak di ketinggian sekitar 445 meter di atas permukaan laut, Pesanggrahan Menumbing berdiri megah di Bukit Menumbing, Kabupaten Bangka Barat. Bangunan bersejarah ini memiliki arti penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada akhir tahun 1948 hingga awal 1949, Menumbing menjadi tempat pengasingan bagi sejumlah tokoh besar kemerdekaan, seperti Drs. Mohammad Hatta, Abdul Gafar Pringgodigdo, Assa’at, Soerjadi Soerjadarma, Ali Sastroamidjojo, dan Mohammad Roem.

Tempat ini tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga keindahan alam yang luar biasa. Dari Pesanggrahan Menumbing, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah dan udara sejuk khas perbukitan yang berada di kawasan konservasi alam. Di dalam Galeri Sejarah Menumbing, terdapat mobil sedan hitam berplat nomor BN 10 yang pernah digunakan oleh tokoh perjuangan Indonesia, serta instalasi digital yang menyajikan informasi interaktif tentang perjalanan sejarah para tokoh yang diasingkan di Mentok.

Dalam kunjungan tim Access Point, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, Bapak Muhammad Ferhad Irvan, memberikan penjelasan mendalam tentang peran penting para pejuang yang diasingkan di Menumbing. Banyak kisah perjuangan yang tidak ditemukan dalam buku sejarah, namun dapat dipahami lebih dalam di tempat ini. Ia menegaskan pentingnya generasi muda untuk mengenal dan menghargai sejarah perjuangan kemerdekaan yang telah membuka jalan bagi masa depan bangsa.

Mengunjungi Pesanggrahan Menumbing bukan hanya sebuah wisata sejarah, tetapi juga sebuah kesempatan untuk merasakan semangat perjuangan para pahlawan dan menikmati kekayaan alam yang memukau. Semoga ke depannya semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mengeksplorasi sejarah Indonesia dan melestarikan nilai-nilai perjuangan bangsa.