Pesta Adat di Dusun Belar, Desa Ibul, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, berlangsung meriah dan penuh makna. Acara tahunan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Suku Melayu Jering sejak tahun 1976, atau sekitar 48 tahun yang lalu. Menurut Bupati Bangka Barat, Bapak Sukirman, pesta adat ini merupakan wujud pelestarian tradisi turun-temurun yang masih tetap terjaga hingga kini.

Berbagai kegiatan adat dilakukan dalam pesta ini, mulai dari khitanan massal bagi anak-anak di Dusun Belar, khataman Al-Quran, hingga pertunjukan silat Sirih Sekapur. Salah satu momen yang paling ditunggu adalah arak-arakan peserta khitan, yang mempererat silaturahmi antar warga.

Selain menjaga dan melestarikan budaya, pesta adat ini juga bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berbasis kebudayaan di Bangka Barat. Keakraban antara pejabat daerah, seperti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kepala Bidang Pariwisata, dengan masyarakat setempat menjadi daya tarik tersendiri. Mereka turut bersilaturahmi ke rumah-rumah peserta khitanan untuk mengikuti tradisi Taber, yaitu mendoakan keselamatan dan rezeki bagi para peserta.

Dalam wawancara dengan Tim Access Point, Ketua Adat Dusun Belar, Bapak Saruni, menyampaikan bahwa tradisi ini tidak boleh ditinggalkan. “Dari zaman nenek moyang dulu, pesta adat ini wajib dilaksanakan setiap tahun agar generasi muda bisa ikut melestarikan budaya yang ada,” ujar beliau. Harapannya, tradisi ini akan terus berlanjut dan menjadi kebanggaan budaya Bangka Barat.